Senin, 19 Januari 2009

Pemisahan susu sapi murni dan santan kelapa


PEMISAHAN SUSU SAPI MURNI DAN SANTAN KELAPA



  1. TUJUAN

Agra mahasiswa mengetahu dan menngerti tentang pemisahan susu sapi murni dan santan kelapa


B. DASAR TEORI

Operasi pemisahan secra umu dapat dikelompokan menjadi:

  1. Operasi pemisahan secara kontak keseimbangan

Biyasanya digunakan untuk memisahkan cairan dengan gas, cairan dengan cairan atau cairan dari padatan dengan bantuan cairan laon yang tidak saling melarutkan.

  1. Operasi pemisahan secar mekanis

Adalah pemisahan yang memamfaatkan gaya fisik yang bekerja pada bahan cair atau partikel.

Gaya yang dapat dimamfaatkan untuk pemisahan diantaranya adalah:

  1. Gaya-gay gravitasi

  2. Gaya-gaya sentrifugal

  3. Gaya kinetik dalam aliran

Pemisahan secara mekanis dapat dikelompokan dalm 4 kelompok :

  1. Penyaringan

Dalam proses penyaringan, bahan cair menembus lubang-lubang halus saringan dan partikel yang melayang tertahan oleh saringan sehingga menumpuk dan disebut filter cake. Pada proses penyaringan bagian yang diperlukan diambil sebagi produk.

  1. Pengendapan

Proses pengendapan adalah proses kimia, diamana padatan telarut atau tersusfensi dalam suatu cairan dipisahkan dengan melakukan penambahan bahan kimia atau pereaksi kimia sehinggga membentuk padatan atau gumpalan yang akan terpisah dari bagian cairanya.

Pengendapan adalah proses pemisahan dua bahan cair yang tidak dapat bercampur atau bahan cair dan bahan padat dengan memamfaatkan gaya gravitasi. Setelah waktu tertentu campuran yang akan dipisahkan akan mencapai keadan setimbang sehingga bagian yang berbobot jenis lebih tinggi akan berada dibagian bawah campuran

  1. Klasifikasi

Adalah proses pemisahan bahan berupa padatan berdasarkan perbedan ukuran bahan kedalam beberapa selang ukuran atau berdasarkan perbedan bentuk bahan.

Kalsifikasi bisa dialkukan dengan bantuan aliran tluida atau dengan screen ayakan yang memiliki ukuran atau bentuk lubang tertentu sesuai dengan bahan yang akan dipisahkan

C. BAHAN DAN ALAT

Alat :

  1. Tabung reaksi

  2. Jam

  3. Sentrifuge

  4. Gelas ukur

  5. Sendok


Bahan :

  1. Susu murni

  2. Santan

  3. Vitamin C

  4. Asam cuka










D. CARA KERJA

Cara kerja praktikum pemisahan susu sapi murni dan santan kelapa :

  1. Ambil gelas reaksi, cuci sampi bersih kemudian air ditiriskan sampi gelas kering.

  2. Ambil susu dn santan masing-masing di ukur sebanyak 10 ml dengan menggunakan gelas ukur, kemudain masukan kedalam tabung reaksi.

  3. Masing-masing tabung reasi yang sudah berisi susu dan santan dimasukan vitamin C dan asam cuka sesuai perlakuan.

  4. Catat hasil pengamatan per 5 menit. 15 menit, 30 menit, 45 meit, 60 menit dan 24 jam.

  5. Gambar hasil pengamatan.

  6. Tulis dalm bentuk laporan.



















E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil pengamatan pada praktek pemisahan susu sapi murni dan santan kelapa

Bahan

Relakuan

Hasil pengamatan

5’

15’

30’

45’

60’

24 jam

Susu

Kontrol

-

-

Menggumpal keatas

Menggumpal keatas

Gumpal atas

Gumpal atas, air tambah bening


Vit C 1 btr

-

-

Gumpal

Gumpal padat

Endapan atas, gumpal mengental

Gumpal mengntal


Vit C 2 btr

-

Menggumpal

Mulai memisah

Gumpal terpisah

Gumpal terpisah

Gumpal terpisah, air tambah bening


As. Cuka

-

Menggumpal

Mulai memisah

Gumpal terpisah

Gumpal terpisah, air atas

Gumpal terpisah


sentrifuge

Menggumpal

-

-

-

-

-

Santan

Kontrol

-

Gumpal + air

Gumpal pisah padat

Pisah padat

Gumpal atas pisah padat

Gumpal atas pisah padat


Vit C 1 btr

-

Menggumpal

Gumpal pisah

Gumpal cair endapan

Gumpal, endapan atas

Gumpa, endapan atas dan air bening


Vit C 2 btr

-

Menggumpal

Endapan, gumpalan pisah

Gumpa,cair, endapan

Gumpal, endapan bawah

Gumpal dan endapan bawah


As. Cuka

-

Mnemisah

Gumpal masih baur

Gumpal

Gumpal atas

Gumpal atas, air bening


sentrifuge

Memisah

-

-

-

-

-




F. PEMBAHASAN

Operasi pemisahan secara kontak keseimbangan , Biyasanya digunakan untuk memisahkan cairan dengan gas, cairan dengan cairan atau cairan dari padatan dengan bantuan cairan laon yang tidak saling melarutkan. Operasi pemisahan secar mekanis, Adalah pemisahan yang memamfaatkan gaya fisik yang bekerja pada bahan cair atau partikel.

Dari hasil pengamatan praktek pemisahan susu murni dan santan :

  1. Susu murni

Dapat dilihat bahwa yang diperlakukan dengan Vitamin C susu terjadi penggumpalan terpisah pada gelas yang diberi 2 butir tetapi pada gelas yang diberikan 1 butir Vitamin C terjadi penggumpalab yang mengental pengumpalan yang terjadi disebapak karena pada Vitamin C terdapat asam dari buah yang mampu memisahkan. Tetapi penggumpalan lebih cepat terjadi pada gelas yang diperlakukan dengan 2 butir vitamin C.

Sedangkan yang diperlakuakn dengan asam cuka juga terjadi penggumpaln yang terpisah karena disebapkan zat kimia yang dapat memisahkan antar cairan dan padatan dalam santan.

Adapun yang diperlakuan dengan sentrifuge pada menit 5 sudah terjadi penggumpala.

  1. Santan

Pada santan perlakuan yang diberikan vitamin C baik 2 dan 1 butir sama-sama mulai menggumpal pada menit ke-15 yang gumpalannya berbentuk terpisah-pisah, cepatnya penggumpal ini disebapkan oleh kandungn asam yang terdapat dalam vitamin C dan ditambah oleh bahan santan yang memang daya ikatnya sangat kecil.

Sedangkanpada asam cuka terjadi penggumpalan diatas sedangkan yang bagian bawah adalah air.

Adapun yang diperlakuan dengan sentrifuge pada menit 5 sudah mulai terjadi pemisahan antara padatan dan air.


G. KESIMPULAN

Dari Hasil pengamatan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :

  1. Susu yang diperlakukan dnegan vitamin C dan asam cuka terjadi pemisahan yaitu dalam bentuk air dan gumpalan

  2. Sanatan yang diberikan vitamin C dan asam cuka juga terjadi pemisahan antar padatan santan dan air

  3. Operasi pemisahan dengan Sentrifuge dapat menimbulkan pemisahan yang pada susu setelah 5 menit terjadi penggumpalan dan pada santan mulai terliahat pemisaha antara padatan dan cairan.






















ACARA II

PENGECILAN UKURAN KEDELAI DAN JAGUNG



  1. TUJUAN

Agra mahasiswa mengetahu dan menngerti tentang pengecilan ukuran kedelai dan jagung


B. DASAR TEORI

Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukkan pada suatu operasi, pembagian atau pemecahan bahan pada secara mekanis menjadi bagian yang berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti perubahan sifat kimai.

Crushing dan grinding umumnya lebih diasosiasikan pada perbedaan ukuran antara bahan asal dengan produk hasil operasi pengecilan ukuran. Grinding digunakan untuk pemecahan bahan padat menjadi bagian yang lebih halus dibandingkan dengan operasi crushing.

Tujuan proses pengecilan ukuran bahan adalah :

  1. Mempermudah ekstrasi unsur tertentu dan struktur komposisi

  2. Penyesuayan dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan bentuk tertentu.

  3. Untuk menambah luas permukaan padatan

  4. Mempermudah pencampuran bahan secar merat

Pada prinsipnya, operasi pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan tiga cara dasar, yaitu :

  1. Pemotongan

Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghatamkan ujung suatu benda tajam pada bahan yang dipotong. Struktur permukan yang terbentuk oleh proses pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk sayuran dan bahan lain yang berserat.


  1. Penggurusan atau penumbukan

Dilakukan dengan memberiak gaya tekan yang besar sambil dilakukan penggesekan padat suatu padat suatu permukan, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu.

Umumnya permukan untuk menggesekan bahan dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga dapat membentuk pencabikan bahan. Penggerusan cocok untuk bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian.

Penggerusan dapat dilakuakn pada bahan kering ataupun basah, meskipun umumnya padat bahan yang basah dengan penambahan air sebagai media pendingin alat penggerus.

  1. Pemukulan

Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gay impak, yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Dengan adanya gaya impak yang bear diharapkan bahan akan terpecah menjadi beberapa bagian yang idak beraturan.

Jiak pemukulan dilakukan dengan penahan, mak dikatakan terjadi peristiwa atau proses penggerusan atau penumbukan jika sebaliknya maka dikatakan proses pemukulan saja, pemukulan cocok muntuk dilakukan pada bahan yang keras tetapi rapuh daalm kondisi kering. Bahan yang berserat atau kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena gaya impak tidak akan dapat menyebapkan pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih kecil demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara pemukulan karena hanya akan merusak bentuk asal tetapi tidak dapat menyebapkan pemecahan.







C. BAHAN DAN ALAT

Alat :

  1. Ayakan 10 mast, 12 mast, 14 mast, 20 mast dan 24 mast.

  2. Blender

  3. Penggiling

  4. Sendok

  5. Timbangan

Bahan :

  1. Jagung

  2. kedelai



D. CARA KERJA

cara kerja praktikum pengecilan ukuran kedelai dan jagung :

  1. Ambil biji jagung dan kedelai, timbang masing-masing 100 gram

  2. Blender dan giling biji kedelai dan jagung

  3. Ayak, timbang berat awal, berat kasar dan halus

    Ayak hasil gilingan dan blender seperti cara berikut:



Ayak, berat awal dari berat halus ayakan 10 mast, catat berat kasar dan halus



Ayak, berat awal dari berat halus ayakan 12 mast, catat berat kasar dan halus





Ayak, berat awal dari berat halus ayakan 14 mast, catat berat kasar dan halus





Ayak, berat awal dari berat halus ayakan 20 mast, catat berat kasar dan halus




E. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pada praktek pengecilan ukuran kedelai dan jagung :

Tabel 2. Berat awal sebelum proses

Berat bahan sebelum proses

Blender

Manual

Kedelai

100 gram

100 gram

Jagung

100 gram

100 gram

Waktu proses



Jagung

1 menit

20 menit

Kedelai

1 menit

20 menit

Berat bahan sesudah proses



Jagung

95 gram

80 gram

Kedelai

100 gram

100 gram


Tabel 3. Berat kasar dan halus masing mast ayakan

Bahan

Mast (gram)

10

12

14

21

21

Kasar

Halus

Kasar

Halus

Kasar

Halus

Kasar

Halus

Kasar

Halus

Jagung (blender)

25

70

20

15

0,5

14,5

10

4,5

1

3,5

Kedelai (blender)

10

90

20

70

3

67

20

47

7

40

Jagung (manual)

50

30

20

10

0,5

9,5

5

4,5

2

2,5

Kedelai (manual

90

10

6

4

0,2

3,7

1,7

2

0,5

1,5

F. PEMBAHASAN

Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukkan pada suatu operasi, pembagian atau pemecahan bahan pada secara mekanis menjadi bagian yang berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti perubahan sifat kimia. Pengecilan ukuran dilakukan untuk menambah permukan padatan sehingga pada saat penambahan bahan lain pencampuran dapat dilakukan secar merata.

Pada paraktek acar pengecilan ukuran biji jagung dan kedelai yang dilakukan dengan di blender dan di giling untuk memcahkan ukuran menjadi partikel-partikel kasar dari bahan, kemudian bahan di ayak dengan ayakan yang berbeda ukuran sehingga dihasilkan bentuk partikel yang lebih halus dari bahan yang telah diblender dan di giling, hasil pengayakan dnegan ayakan 10 mast, 12 mast dan 14 mast bahan masih berbentuk partikel-partikel yang masih besar tetapi sudah terbentuk permukan dari suatu bahan, sedangkan yang diayak dengan 20 mast dan 24 mast bahan sudah berbentuk partikel-partikel yang lebih banyak karna tinggkat kehalusanya sangat tinggi sehingga bahan yang kami kecilkan dapat mudah di campur dnegan bahan lain secara merata.


G. KESIMPULAN

Dari Hasil pengamatan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :

  1. Pengecilan ukuran dengan blender dan gilingan akan mendapatkan partikel-partkel yang masih agak besar.

  2. Untuk mendapatkan partikel yang lebih kecil atau halus harus dilakukan pengayakan.









DAFTAR PUSTAKA



Pantastico, er.b. 1989. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buag-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropik dan Tropika. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sri Handajani, 1994. Pasaca Panen Hasil Pertanian. Penerbi Sebelas Maret University Press. Surakarta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar